PETILASAN DJOYOBOYO
Sejak lama aku menunggu kasihku. Pergi hilang serupa bayang enggan menemu. Lenyap bagai muksa Sang Prabu.
Inilah petilasan tempat terakhir kita berjumpa. Sebuah kata terucap pada gerbang jiwa. Dan aku tetap tak mengerti bagai aksara kuno jawa.
Kata-kata yang terdengar hanya hening. Sejuk dan lengang bagai Sendang Tirto Kamandanu yang bening. Lalu langkah berjarak tak lagi sedekat Mahkota dan kening.
Pundakmu lenyap ditelan batang pepohonan teduh. Hamparan sayur meladang tenggelamkan tubuh. Hanya tinggal diri melangkah dan rubuh.
Menunggu kendi, dupa, kembali menyala. Layaknya bunga berwarna dalam sajen tertata. Aku masih di sini menanti engkau, cinta.
Ibnu Nafisah
Kediri, 26 Agustus 2015
Comments
Post a Comment