LDR (Lelah Dihantui Resah)

Sayang maafkanlah aku kali ini. Karena semalam (malam minggu) aku tak mengunjungi mu di tempat biasa kita bertemu - di warnet atau dimana kita bisa ber skype-ria. Tak menelponmu atau mengsmsmu karena memang pulsaku lagi down. Bahkan tidak mencarimu di Line atau Bbm karena jaringan memang lagi sakit.

Tapi, jangan salahkan pulsa atau jaringan yang lagi flu, tapi salahkanlah aku yang tidak cukup berusaha mencarimu melalui surat atau telepati.

Salahkanlah aku saja. Karena tak bisa menolak ajakan temanmu yang pernah kau kenalkan padaku saat itu. Semalam kami menghabiskan malam berdua. Membicarakan tentang dirimu. Membahas segala kebaikanmu karena telah mempertemukan kami.

Sayang cinta kita memang terlalu kuat untuk terhalang selat sunda. Bahkan pengunungan di pulau jawa belum bisa memutuskan rasa yang kemarin kita rintis.

Namun, semalam debaran yang begitu kuat telah menghancurkan gardu listrik antara kau dan aku. Sekota Kendari tiba-tiba redup-padam saat ia mengungkapkan rasanya padaku. Aku bagai tersengat kilat tiga ribu tiga ratus kilo watt hour. Dan kau seketika mati di hatiku.

Sayang maafkanlah aku yang tidak menghubungimu lagi setelahnya. Karena kesibukan yang tiba-tiba saja antara aku dan temanmu itu. Ku harap kau mengerti mengapa semalam kita tak bertemu di tempat biasa kita memadu kasih.

Sayang maafkanlah aku. Salam sayang buatmu yang jauh di sana. "Kita berjarak, jauh di mata namun selalu dekat di hati" itu Katamu yang selalu kau ucapkan. Semoga kalimat itu akan menenangkan dirimu di sana. Melalui udara dingin ini ku titip peluk dan ciuman halus di dahimu yang mulus.

Ttd,
Kekasih jauhmu.

Comments

Popular posts from this blog

Di Meja Makan

PANTUN BUJANGAN

Pelabuhan