Perempuan ku

Di tubuhku kini ada gambar tatto. Sekuntum bunga dengan warna cerah. Bunga itu nampak berseri di dada dekat hatiku. Itulah bunga yang pernah kita tanam saat hujan di malam yang binal.

Suatu waktu kau mengukir patung. Wajahnya mirip denganmu. Aku letakkan ia di atas langit-langit kamarku. Agar malam tiba kita bisa saling pandang dalam lelap.

Di tepian kos kaki olah raga ini juga kau sulam namamu. Katamu "Agar tetap ingat diriku di saat kau sibuk dengan hobimu", dan nyatanya aku memakainya saat dingin merayap di atas ranjang. Dengan begitu kau menghangatiku.

Pernah sekali kita kompak dalam pakaian. Baju jersey merah MU itu adalah kenangan yang melekat erat seperti keringat dan kulitku saat lelah bermain footsal.

Ingin sekali ku save adengan di mana sebintik bulu mata lepas dari kelopaknya. Dengan lembut kau katakan "tutup matamu dan ucapkan permintaan mu", aku melakukannya demi buatmu senang.

Kini setelah semua bau tubuhmu tertinggal di atas ranjang. Jeritan rambut hitammu di kamar mandi berserakan. Atau gema suara mu tertahan di udara. Aku masih menjamahi dirimu. Meski hanya sekedar menghirup sedalam-dalamnya wangi yang mirip parfum mu.

Comments

Popular posts from this blog

Di Meja Makan

PANTUN BUJANGAN

Pelabuhan