AKU, KAU DAN BANG RHOMA
Semalam telah kulanggari satu lagi perjanjian dengan bang Rhoma. Ketika sebelumnya telah berjanji tidak akan menyentuh miras. Lalu mabok asmara bersamamu. Namun kali ini aku begadang, tak bisa tidur karena otakku selalu mengingat tentang dirimu.
Bang Rhom, maafkanlah aku yang tak pernah sungguh menepati janji. Sehingga kita tak bisa lagi lari pagi karena kesiangan. Dan ketika mendengar alunan pianomu barulah aku tersadar dari mimpi panjang tentang dia, pujaan hati.
Saat terbangun sesiang itu, tiba-tiba saja rasa rindu merayap dari bawah ranjang. Mengingat mimpi semalam sayup-sayup nyaris terlupa. Sementara lagu "Bujangan" dari tetangga sebelah satu-satu masuk ke kamar.
Uh!
Bersiaplah kita ngedangdut hari ini, sayangku.
Ibnu Nafisah
Kendari, 22 Agustus 2015
Comments
Post a Comment