Minggu

Aku senang berada di antara masalah dan mencari solusi di antara polusi. Seperti sore ini ketika motor itu penuh dosa ku bawa ke tempat ibadah terdekat. Agar segala dosanya lunas terbayar.

Kala ku bercermin, nampak seorang lelaki keji disana, dengan kumis dan rambut gondrong di beberapa bagian. Senyumnya akan membuat seorang anak menangis di pangkuan ibunya. Orang itupun harus ke tempat ibadah menyucikan kenajisan di sana.

Lihat pakaian ini begitu bau dan kotor. Sudah seminggu ini tersentuh kejahatan. Ayolah, kita takkan ke mana-mana dengan baju itu. Dia butuh tempat berdoa.

Saat tiba di rumah siang ini. Aura jahat sudah mengusik setiap indraku. Di langit-langit ada laba sedang berjudi. Jendela ini tercetak sidik jari pencuri semalam. Kau takkan percaya, darah serangga di lantai putih, mmmm, sesuatu yang berbau kriminal. Dan kau liat ranjang ini, mereka melakukan persetubuhan liar dengan guling. Seseorang harus mendoakan rumah ini agar kembali suci.

Dan saat aku keluar dari semua masalah itu, seseorang masih sempat berkata "Hei, bung kau butuh refresing dari kejahatan dunia. Sempatkanlah menengok sedikit, karena hari ini waktunya meleburkan diri dari rutinitas khilaf yang kau lakukan selama seminggu"

Aku tercengang dan tersenyum, orang itu lalu masuk ke dalam mimpinya kembali menonton aku yang khusyu berkasih-kasihan dengan Tuhan.

Comments

Popular posts from this blog

Di Meja Makan

PANTUN BUJANGAN

Pelabuhan