Rembulan

Sudah malam sayang
Bulan pun sudah naik ke langit
Dia hendak tidur
Namun matanya masih nyala
Kepala nya penuh bintang
Juga venus dan jupiter
Masih ingin ia benamkan tubuhnya ke dalam selimut gelap
Karena lelah yang menggigilkan
Serta penat akan rutinitas harian
Ia inginkan hanya menutup mata
Melupakan kejadian di bumi
Tentang laut yang pasang dan surut
Tentang mereka yang berjaga hingga hilang malam
Atau mereka yang menangis sedih di balik ranjang
Alih-alih terlelap ia malah menggeliat dari sudut langit yang lain
Meski lampu langit telah padam
Serta suara jangkrik bersahut pula dengan katak
Sang rembulan tetap terjaga dalam malam ke malam seorang diri
Tak ada kawan dan lawan yang sekedar menganggapnya ada di dunia
Jiwanya telah ia jual pada kegelapan
Hidupnya hanya sekadar berpijak dari langit ke langit
Ia mengangkasa layaknya layangan
Tinggi dan liar tanpa bisa lepas dari benangnya
Lihatlah sayang
Air matanya kini menjelma hujan
Memenuhi atap rumah kita
Halaman berdaun serai basah di sana
Seharusnya ranjang berbantal awan itu membuatnya tertidur nyaman
Namun ia hanya menggeliat
Lihatlah sayang
Cekung di matanya semakin sabit saja bentuknya
Apakah ia lelah menangis atau imsoniak pelakunya
Aku berani bertaruh sebentar lagi ia akan berkokok di antara pepohonan
Sebagai tanda dunianya kini benar-benar habis
Yang tersisa embun di balik sinar matamu
Kini telah beranjak pergi dari ranjang kita yang sepi

Comments

Popular posts from this blog

Di Meja Makan

PANTUN BUJANGAN

Pelabuhan