PANTAI, PASIR, SEPI
Pantai, seperti bibirmu yang tipis dibasahkannya gelombang lidah air di tepinya biar senyummu tak lagi kering, kataku kau lebih manis saat bibirmu merah dan lembab, jauh lebih segar nan cantik
Pasir, seperti suaramu yang halus, berbisik bisik di telinga meniupkan desah nafas mu yang mungkin kini kau lupa tuk mengingatnya kata apa yang terkatakan saat itu hingga akupun mengatakan hal yang sama
Sepi, seperti itu pula langkahmu makin jauh dan menghilang hanya ada jejak jejak kaki di pasir dan bibir pantai menutupinya dengan enggan, mungkin ia resah menjilati jejak tak bertuan itu karena pantai tanpa jejak bagai bibir tanpa kecupan, rasanya hambar lagi sepi
Pantai takkan pernah meninggalkan pasir juga gelombang dan jika malam tiba bintang bintang akan bertaburan di atasnya sedang kunang kunang akan berbaris di sudut tepi seberang yang jauh itu, menatap ke pantai tempat aku menantimu
Pantai, pasir, adalah dirimu yang bergerak seirama deburan ombak sesekali membawa hanyutan, sesekali pasang dan surut, tapi aku adalah sepi yang terus berdiri menanti malam gelap agar kesepianku tak nampak olehmu.
Comments
Post a Comment