Antri

Penantian sepertinya takkan pernah berubah
Sering kali mengulur waktu yang kau sebut sebagai kesabaran
Mengukir detik ke detik hingga jam bertambah banyak angkanya
Kita mengular di sini siap menunggu mangsa yang kau pancingkan di ujung sana
Ingin ku dorong jam di atas kepalamu yang sibuk dengan tangan gesit
Agar langkah ku secepatnya bergeser dihadapanmu
Nomor urutan semakin menambah jarak saja
Lihatlah angka 220 jika ini adalah umur sudah 2 abad 2 windu 4 kali lebaran aku berdiri di sini
Dan benar kata mereka, menunggu bisa buatmu berlumut
Jangan katakan aku tidak sabaran karena semua pun sama tetap menunggu
Namun otakku sudah lelah memutar-mutar isinya mencari celah agar kata "bosan" tidak bersarang di sana
Pun agar jasadku yang dewasa tidak tampak konyol terlihat karena kaki dan tangan ini sudah pingin berguling-guling karena letih
Jangan katakan ini berlebihan karena kata "antri" yang berarti "menunggu jika kau sabar", telah ada sejak aku dalam kandungan
Ketika sebelum dokter itu menyentuhku melalui perut buncit ibuku kita terlebih dahulu mengeja kata ini
Saat kelahiranku pun harus rela antri karena sang dokter harus menyelesaikan jahitan terakhir di kamar sebelah
Dan kini setelah umurku sudah tak muda lagi akupun tetap berkelahi dengan kata ini
Dan berakhir  KO yang dimenangkan oleh antrian yang panjang kini
Dan lihatlah aku sekarang disini berdiri dengan tidak sabaran sedang sibuk mengusir kata "bosan"

Comments

Popular posts from this blog

Di Meja Makan

PANTUN BUJANGAN

Pelabuhan