POHON KAMBOJA
Jika malam serasa makam hening tanpa jangkrik ringkik, daun kamboja serupa mati di atas peti sedang bintang tak kerlip terselip di bawah mendung, mungkin saat itu arwah sedang bersemedi pada raja arwah meminta nyawa sekali lagi untuk hidup pada raga
Jika sekuntum kamboja berjatuhan kuntumnya yang lima memutihmenguning menyelimuti seranjang liang menabur sejuta merbak di udara malam dingin lagi pening karena misteri, mungkin roh sedang bersujud pada Dia yang maha roh
Jangan mencari dia yang telah sepi berdiam dalam kelam membelai mesra pada karam lalu bisu di sudut gelap, mungkin saja ia sedang membulatkan niat membangun hati agar tetap patri pada sang khalik
Jangan cari dia yang lelah raganya lemah jiwanya sedang imannya terombang pada gelombang terambing pada lembing hingga remuk remas niatnya pada Dia yang Maha pandai membolak balikkan hati
Inilah dia kini merayap sewarna tanah bergumul peluh merambati jejak tapak demi tapak keilahian yang kian lemah lemas karena di dera nasib sungsai, dibanjiri gelombang bara kehidupan, mungkin jua ia dipilih dari sebagian cobaan yang tak pernah ia harapkan
Inilah ia yang sebagian badannya terendam pusara makamnya ditaburi bunga tujuh rupa disirami hujan bulan juni disiangi panas tak tentu, didera angin yang menggemuruh di balik langit dan masih saja larut dia dalam doa semoga hatinya tidak berubah jadi batu nisan serta raganya belum hancur remuk ketika maut betul betul mengetuk menegurnya di pintu makam dan tanpa daya lagi ia selain menarik selimut tanah berbantal derita karena hidup yang tersia belaka
Malam mulai beranjak subuh ketika sadar bahwa pagi telah membawa tubuhnya ketempat yang tak pernah ia duga di bawah pohon kamboja ia terbangun, terkaget kaget ia karena nyawanya masih miliknya, Tuhannya telah memberi ia satu kesempatan sebelum Dia benar benar menarik karunianya pada tubuh hina itu, sebelum aroma kembang menyeruak ia sudah lari tunggang langgang mencari masjid tuk bersihkan diri sekali lagi.
Comments
Post a Comment