ADZAN
Allahu Akbar, Allahu Akbar
Syahdu Allah Ilaaha Ilalaah
Syahdu Anna Muhammadar Rasulullah
Adzan subuh begitu syahdu berjalan diantara atmosfer bumi raungannya mental dari rongga mulut sang muadzin merambat dedaun menjulur pucuk pucuknya hingga bermekaran di ranting merambah sampai di puncak masjid lalu memantul ke segala arah layaknya bola liar memenuhi udara hening melewati embun serta sisa sisa malam yang menggantung
Di kamar gelap lagi pengap nampak ketidakkesadaran begitu nyenyak terbaring berselimut mimpi berbantal ceracau akan indahnya kenikmatan subuh, kamar seakan pandai melindungi sang pemimpi dibuainya ia dengan mesra dan lembut seperti sang kekasih setia menjaga dari nyamuk nyamuk nakal agar sang tercinta terlelap ia semakin jauh dan khusyu pada ranjang ayunan
Hayya'alash Shalah
Hayya'alash Fhalah
Ashshalaatu Khairum Minan Nauum
Ketika helai demi helai adzan mengetuk pintu sang pemimpi, maka tak ada jawab dari dalam kamar, diketuk pula jendela dengan lebih kuat namun tetap tak satupun suara dari balik bilik itu, sang pemimpi lelap bagai mati terkulai tak berdaya, sekali ini helai helai itu menjelma ia menjadi sebatang pohon raksasa lalu menjatuhkan tubuhnya yang kokoh pada kamar sang pemimpi, maka terbangunlah ia dari mati panjangnya
Allahu Akbar, Allahu Akbar
Laa Ilaaha Illalaah
Ricik air mensucikan, jejak kaki begitu keras terdengar memenuhi hening subuh disela sela makmum ia bertakbir hingga lunas satu panggilan pagi itu.
Comments
Post a Comment