RANJANG
Malam bagai ranjang yang lelah akan tidurnya, sedang kau adalah seperai yang membungkus ke dunia antahberanta : hilang dunia hilang diri
Dilemparkannya jiwa khilaf itu ke dasar kolong sedang dirimu tergolek tak berdaya pada motif bola bola merah merangkul bantal cintamu semata wayang
Kamar ini bukan lagi gudang tempat mata menutup diri meletakkan asa asa yang msh sayang buat dibuang, namun hanya serpihan medan perang antara dunia nyata dan ketidaksadaran
Dilambung malam pada gelapnya langit lalu diperangkap ke dalam dimensi ungu tempat segala kenyamanan egois biasa berjalan jalan santai dengan mata tertutup dan badan membeku
Derit juga jerit jarum jam kadang mengangkasa pada lantai putih menambah latar monoton yang hanya sempat meneriakkan lagu nina bobo dan dunia pun terlelap dalam gelap
Gelap takkan pernah sadar atau benar benar sadar pada ketidaksadaran hingga jam tubuh membunyikan rasa kehampaan yang maha dahsyat di setiap hari pada setiap jengkal tubuh yang rubuh, sampai di situ gelap msh saja menyimaknya sebagai takdir yang belum bangun, dengan anggun berharap ini hanya sebuah mimpi yang belum sempat terkuak, karena bantal bantal keras masih mengganjal kepala sedang selimut juga menutupi kenyataan bahwa dunia ranjang telah hancur seiring pertikaian antara kesadaran dan kematian sementara
Pagi terduduk pada ranjang lalu membayangkan mimpi mimpi yang telah terlupakan dan mimpi itu telah pergi bersama malam yang gelap seakan akan ia tak pernah mampir kedalam otak menghiasinya dengan kehangatan
Comments
Post a Comment