Pelabuhan
Di pelabuhan yang kita sebut saja airnya biru dan gelap
Ombak berdenyut riang di permukaannya
Tersiar kabar kapal-kapal tertambat lalu terapung di buai cinta
Bukan cinta akan buih yang berbusa dan menggebu
Namun cinta pada pelabuhan akan kenangan
Yang dulu pernah kita injakan sepasang kaki yang damai
Menunggu rindu yang berjarak akan tanah rumah tempat kali bertemu
Suara yang dulu kita ingin sekali dengar
Atas percakapan pribadi yang menentramkan sukma
Pada handai tolan serta keturunan yang lama terasing
Kapal-kapal itu kini masih ada namun terkemas kusam
Tiram-tiram itu begitu tajam menggores
Lalu lumut laut bermain di pinggirnya
Hingga semua terasa berat untuk berlayar
Karena kapal-kapal kita telah rusak berbenturan dengan tambatan
Kita biarkan kapal-kapal itu dimainkan ombak dan angin
Meski kita masih di pelabuhan dengan hati yang resah
Tas juga langkah bergegas meninggalkan kita
Meninggalkan kenangan lalu yang sama jadi sesak
Kali ini untuk sekian kalinya kita menginjakkan kaki
Pada kapal dan dermaga tua yang dulu kita sama rindukan
Kali ini kubiarkan saja resah menggerutu
Terbawa angin dan ombak di atas pelabuhan yang kita sebut saja airnya biru dan gelap
Comments
Post a Comment