SEJATINYA
Sejatinya adalah tanah yang pandai menyimpan duka atas segala air mata sang pepohon. Menimbun daun dalam belainya yang gugur oleh kecewa. Disandarkannya akar resah dipelukannya penuh hangat.
Sejatinya adalah api yang membakar amarah di puncak-puncak kecemburuan sang pengunungan. Akan rindu hujan yang tak kunjung tersampaikan pada ilalang. Hingga beribu kata tanpa maaf terangkai di langit-langit kabut berasap.
Sejatinya adalah angin yang pandai memainkan drama ketakutan dan kesakitan lalu membunuh keduanya dalam derita pada bencana yang menjadi buah bibir umat manusia.
Sejatinya adalah bumi yang bijak bersemayam dalam doa-doa terdalam. Memanjatkan kidung kedamaian melalui laut yang maha luas serta langit yang maha jembar. Tak pernah henti berharap melalui tangan-tangan tak kasat mata hingga menjadikannya ibu bagi seluruh cinta di kehidupan.
Ibnu Nafisah
Kendari, 24 Oktober 2015
Comments
Post a Comment