SEKETIKA SEBELUM HUJAN
Baru kali ini aku tersenyum melihat mendung. Wajahmu sebaris awan putih bercampur kelabu. Rasa teduh yang lama kita rindukan.
Baru kali ini bibirmu bersemu manis. Deretan pepohonan menanti cinta yang hampir terkatakan. Namun tak jua terucapkan. Mungkin menunggu gerimis di jalan berdebu.
Baru kali ini rasa semakin tak tertahankan. Ingin kupeluk punggung gunung dan meneriakkan sekencang, sebesar rindu yang termiliki.
Baru kali ini terasa menyenangkan. Ketika kau akan berbalik memeluk udara hangat jiwaku. Dan selama itu aku pun terus menunggu. Riak-riak air mata bahagia dari paras yang syahdu.
Ibnu Nafisah
Kendari, 31 Oktober 2015
Comments
Post a Comment