KELUARGA


(Bersama dalam suka dan duka)

Kita adalah sepasang. Kau asap dan aku api yang membakar. Lalu abu beterbangan di pangkuanmu. Dan kau berkata, "jangan menangis Nak, air susu ibu sudah kering biar kita tunggu hujan saja."

Ketika hujan datang. Kita adalah sepasang. Kau daun dan aku batang. Kemudian tunas keluar dari sela-sela hijaumu. Lagi-lagi kau berkata, "tidurlah Nak, esok adalah matahari pertama. Ia akan menghangati seluruh hidupmu."

Ibnu Nafisah
Kendari, 30 Oktober 2015

Comments

Popular posts from this blog

Di Meja Makan

PANTUN BUJANGAN

Pelabuhan