EMPAT PUISI BUAT LELAKI

Empat Puisi Buat Lelaki

#Kecantikan
Kadang kita menjatuhkan diri ke dalam lembaran paragraf seorang asing dan setelahnya menuliskan kata-kata yang bukan kita. Mengagungkan paras sebening porselin yang kadang dipajang di atas lemari dan dibersihkan jika berdebu.

Diri kita telah lama sekali dicuri dari badannya. Awalnya dijajah oleh pikiran yang sama sekali bukan kita. Otak kita dicekoki, dipaksa dan akhirnya dicuci oleh pergaulan dan pandangan. Hingga akhirnya seorang perempuan dinilai bak bunga. Dicium semerbaknya dan dipandangi warnanya. Tanpa peduli mereka berduri atau beracun.

Sekali mengenali kemolekannya lalu kita mencapnya sebagai ratu yang harus menguasai sebuah kerajaan. Meski sang ratu menghadiri pesta-pesta tanpa apapun. Lalu semua mengaminkan keindahan tubuhnya dan kita hanya termangu tanpa bisa berkata-kata.

Karena kecantikan yang ada dalam kepala kita hanya apa yang terlihat. Apa yang terbaca oleh mata dan dirasakan oleh kulit. Karena kita adalah anak-anak zaman yang telah jauh berjalan. Telah diberaki oleh kemajuan teknologi dan pembangunan pikiran di luar batas. Kemudian dapati diri kita berjalan pada rel yang salah.

#Harta
Kita tanpa ragu berada di deretan pengejar, memburu pencuri yang berlari di depan hidung kita. Bunyi napas yang terdengar seakan anjing yang lelah karena tangkapan nyaris lepas. Namun air liur yang terjatuh mengisyaratkan pengejaran belum lagi usai. Begitulah seseorang yang tamak akan harta dunia.

Jika kau tahu hartamu adalah apa yang terpakai dan yang diberikan secara ikhlas mungkin kau tak akan rela mengejar seperti seseorang memburu pencuri. Setelah mendapatinya dengan segala cara akhirnya ia terbunuh oleh tangannya.

Kau akan menjaganya seperti sipir dan tahanannya. Membangun tembok yang tinggi dengan jeruji besi lagi kokoh. Menimbunnya diberangkas yang tak nampak oleh udara sekalipun.

Bila mungkin menambahnya segunung demi segunung. Mencari kerabat yang sama sederajat bahkan melebihi agar bisa menambah koneksi dan kehormatan. Kita hanya mau meminang seorang wanita karena ia bercahaya. Berteman dengan seseorang karena mereka tak akan merepotkan. Bila perlu menguntungkan. Tapi kita tak pernah berpikir bahwa liang tanah telah siap dan itu cukup satu tubuh.

#Keturunan
Bila aku mencintai bukan seperti anak remaja yang diam-diam malu mengintip pada tembok sekolah. Menuliskan nama pada dinding, pohon atau hati yang kasmaran. Lalu memgalirkannya pada dua sungai di wajah.

Bila aku mencintai kau takkan tahu sepenuhnya. Karena sejak lama kata cinta telah kusimpan pada perpustakaan sekolah. Kurapatkan pada meja kantor yang purba. Karena kutahu cinta hanya tipu daya hati pada mata. Ia akan menelusuri lorong - lorong gelap dalam jiwa lalu ia akan lelah dan kecewa karena tak menemukan cahaya cinta yang abadi.

Jika aku ingin mencintai maka aku akan meminta pada Pemilik cinta. Agar dipertemukan pada dia yang berhak atas kasih sayang. Seseorang yang telah jadi buah dari serangkaian dahan dan ranting dari pohon yang kuat kayu sejatinya.

Pohon yang memiliki getah cinta abadi dari sang Khalik di mana akarnya berupaya bersuci dengan air di kakinya. Daunnya bertasbih kala mentari dan rembulan berganti. Bunganya tersembunyi dari lalu lalang tangan yang tak berhak memetiknya.

Jika aku ingin mencintai maka akan kukenali rumpun pohonnya. Semak yang mendiami tanah lapang, rerumputan yang tumbuh di bawahnya. Sebelum kupetik buahnya dengan ikhlas karena ridho-Nya.

#Agama
Carilah seseorang yang memiliki tali yang kuat. Sehingga ia dapat mengikatmu karena-Nya. Bukan karna dirinya. Carilah ia yang mampu melawanmu karena ia berkata sesuai firman Tuhannya. Menyalahkan dirimu karena kau jauh berada pada aturan Pembawa pesan Tuhanmu untukmu.

Ia seseorang yang lebih takut pada Penciptanya daripada takut pada kekasihnya. Rela berjalan bolak balik dari safa dan marwah demi setetes air. Menerima hinaan dengan tabah dan sabar demi anak yang kelak kau tuduh sebagai tersalip. Berani bertaruh dengan nyawanya demi seorang anak Bani Israel yang terapung di sungai.

Carilah ia meski suaranya takkan kau dengar. Wujudnya tak nampak karena kain yang mneyelubunginya. Perhiasannya tersembunyi di tempat yang sepi. Pandangannya terjaga dari yang bukan haknya. Carilah ia sang bidadari surga yang mungkin kau tak pernah mengenal sebelumnya karena kau jauh dari-Nya.

IBNU NAFISAH
Kdi 06 April 2018 

Comments

Popular posts from this blog

Di Meja Makan

PANTUN BUJANGAN

Pelabuhan