AIR

AIR 
(bt : habibati)

Seharusnya aku tahu engkau air. Dari awal jatuh menetes mengalir. Penuhi wajahku saat pertama kali engkau merintik mencair.

Menjadi hangat dalam gelasku ketika pagi itu berangin. Mengisi piala-piala yang telah lama kosong dan dingin. Bersemedi di ruang bah beringin.

Engkau serupa haus buas diujung siang mengganas. Membasahi geronggang leher tepat dahaga memanas. Ketika kulkas terbuka engkaulah sebotol embun menunggu diteguk dengan puas.

Dalam gelasku engkaulah bening. Meski menyusup ke dalam ragaku hening. Namun cukup sudah menjawab tanya segala pening.

29 Maret 2020


Comments

Popular posts from this blog

Di Meja Makan

PANTUN BUJANGAN

Pelabuhan