SURAT YANG KAU TULIS
SURAT YANG KAU TULIS
Telah kubaca berulang-ulang
SuratMu tempo hari
Betapa cinta dan sayang
Kepada aku yang hina ini
Ribuan juga jutaan
Milyaran bahkan tak berhingga
Risalah telah kabarkan
Segala peringatan dan doa
Namun kaki ini selalu saja berjalan di gelapnya malam
Tangan meraih ditempat yang mengancam
Bibir dan lidah bersilat dikusir tak berkuda
Hati dan akal merajam dendam di dada
Berkali-kali kuberbuat
Berkali-kali kumerajuk
Berkali-kali kubertobat
Berkali-kali Kau membujuk
Meski kumenangis bagai sang buaya
Pun percaya
Atau tertawa bagai heyna
Pun terima
Aku baca semua suratMu
Di malam gelap tika ingin bertemu
Di pagi buta saat angin bertamu
Saat sadar jiwa mengadu
Kau begitu cinta dan sayang
Dan aku begitu buta dan jalang
Tak pernah sepenuh hati padaMu
Bahkan bukan kekasih setia untukMu
Kini kali ini
Kumulai membaca lagi
Segala ucap yang Kau tulisi
Dalam sepi dalam diri
Hingga sendiri sangsi
Tika besok bersaksi
Apakah aku masih kekasih
Yang kau kasihi
Karena lidah meski bertuan
Namun tak bertulang
Karena hati meski berjanji
Kan selalu mengingkari
Apakah aku layak jadi kekasih
Atau sekadar belas kasih
IBNU NAFISAH
Kendari, 07 Januari 2017
Comments
Post a Comment