SANG PEZIARAH KECILKU

Sang PEZIARAH kecilku

Aku bayangkan engkau liang tanah
Dan aku hanyalah jasad kaku merana
Kau diam dalam gelap
Lalu tulang-belulang merayap

Pusara kemarin sore yang engkau jejak
Kini penuh bunga dan rumput merebak
Ada nama kita di sana
Jua kenangan lama

Mungkin air mata dan darah
Suka dan duka
Telah lama mati
Bersama jalannya hari

Namun tanpa kita sadari bersama
Kita telah melahirkan seorang peziarah
Bermandi dupa dan lupa
Sejumput doa dan kecewa

Aku akan terus menjadi hujan
Embun yang jatuh rentan
Air basahi liang mata
Hati mengeluh iba

Menjadi penjara tak berdinding
Mengekang jiwa merinding
Gelap sepi tak berdamai
Mengendap luka sembuh tak tergapai

Akulah satu-satunya anak sungai tak mengering
Ketika ia berjalan tertatih di depan mata terjaring
Atau telinga yang mendengar tapi tak mengenal
Hanya tahu rindu berkerudung asing kian mengental

Aku akan selalu menjadi laut yang dalam
Menghitam di palung karam dan curam
Karena aku hanya kapal naas belaka
Tertelan ombak termakan dosa sahaja

Di suatu ketika ia akan menziarahi bangkai berkalang tanah
Aku akan mati berulang-ulang kali dalam duka dan bernanah
Mencabik-cabik arwah untuk kesekian kali
Demi rasa pedih kian perih berkali-kali

IBNU NAFISAH
Kendari, 06 Januari 2017

Comments

Popular posts from this blog

Di Meja Makan

PANTUN BUJANGAN

Pelabuhan