BATU TAK BERTUAN

Aku hanyalah batu tak bertuan
Menancap ganas tepat di atas mu yang gembur

Namun cintaku sedalam liang ini
Bahkan tertulis namamu yang telah mati

Kau bermandi kembang tujuh rupa
Sementara aku diliputi kabut dupa

Bukan. Mereka hanya dapat berduka
Menjerit menangis atau terluka

Tapi kitalah aktor utama tragedi ini
Akulah yang mengangkangimu hingga kini

Menggerayangi krikil nakal yang bertabur di sana
Hingga kau merintih binal dalam malam ketiga

Setelah rembulan pulang di subuh
Kita terkapar disengat kabut dan rubuh

IBNU NAFISAH
Kendari, 16 Januari 2017

Comments

Popular posts from this blog

Di Meja Makan

PANTUN BUJANGAN

Pelabuhan