JAMBAR

JAMBAR

Ketika menginjak kan kaki ke dalamnya
Kurasa lantai ini mengenal telapak di sana
Daun pintu kamar yang ingin didorong
Atau bahkan tembok beku angkuh dan sombong

Tapi sayang kenangan itu telah jadi debu dan abu
Beberapa ekor lelaba menjaring ingatan merapuh
Bahkan lumut masa silam terasa kelam berkapur
Mewarnai diri sesak resah bagai pelipur

Kisah kita memang telah lama usai
Bagai daun kering terbang sangsai
Menepi di jeruji jendela
Tanpa bayang tirai meraba

Di antara atap dan lantai
Tersimpan genangan merangkai
Bagai udara malam
Terasa panas mengancam

Mungkin juga seduhan kopi ini
Terasa sepat di lidah lelaki
Tanpa pemanis begini
Hanya cebar di hati

IBNU NAFISAH
Kendari, 06 Januari 2017

Comments

Popular posts from this blog

Di Meja Makan

PANTUN BUJANGAN

Pelabuhan