YA. KAU BOLEH SAJA
Sudah pasti kau boleh saja menjadi udara
Melewati lubang pintu atau jendela yang lupa tertutup rapat
Memasuki rumah, ruang tidur bahkan paru-paruku
Menempel pada tembok kusam berjamur tanpa lukisan atau foto keluarga yang menggantung
Mencium hawa aneh atau anyir karena kotoran si meong di samping rumah
Mengendus ubin batu yang mulai berdebu oleh sepi
Tentu kau boleh menjadi air
Menetes di lubang atap yang bocor
Merembesi tembok jadi noda merah di sana
Langit-langit menjadi tanda kecoklatan menerawang
Bahkan menambah kebekuan jiwaku jika hujan merapalkan doa-doanya
Ya. Tentu saja kau boleh menjadi apa yang kau inginkan
Selama kau tak mencoba bertanya
Atau mengeluh tentang serei di depan rumah yang mulai rimbun
Rumput yang tak lagi enak dipandang
Mesin air yang tak mampu mengalir deras
Atau bahkan jidat ini yang mulai hitam oleh waktu
Karena setiap jarak kau buat adalah hasil mantera yang terucapkan sebelumnya
Ibnu Nafisah
Kendari, 19 Juli 2016
Comments
Post a Comment