SEPIRING NASI GORENG
Siang itu kita berdua: aku dan bayang
Memasuki warung pinggir jalan
Sepiring nasi goreng dan es jeruk pesanku
Kau hanya melihati seekor lalat di meja cokelat
Uap makanan menyembul diantara kita
Kau masih melihat-lihat beberapa ekor lalat terbang
Ketika ia menepi di sebutir nasi dalam piring
Kau muntah lalu terbang keluar warung tanpa mengajakku
Hingga kini tak kulihat lagi bayang dirimu
Hanya muntah yang berceceran dalam sisa hidupku
Ibnu Nafisah
Kendari, 21 Juli 2016
Comments
Post a Comment