PENIKMAT ROKOK

Kali ini hanya puntungnya ketemu
Berserakan di ruang tamu

Tiada yang peduli akannya
Pada asbak pun enggan bertanya

"Ke mana bibir lembut itu pergi?"
Setelah racun terhisap hilang bersama pagi

"Di mana tangan membelai mesra?"
Ketika tersedut bara ia pun menyerah

Hanya udara bercampur asap penuhi
Bungkus tergeletak hambur mengotori

Tiada penikmat yang kemarin
Pecandu cinta kematian

Mungkin saja ia sudah jerah
Lalu pergi dengan wajah merah

Meninggalkan wangi juga sesak
Bahkan lipstiknya pun masih tercetak

Ibnu Nafisah
Kendari, 24 Juli 2016

Comments

Popular posts from this blog

Di Meja Makan

PANTUN BUJANGAN

Pelabuhan