PUNCAK MENOREH
(Senoktah jejak di pundakmu yang terjal)
Kali ini kau adalah sepenggal kenangan. Melipir di sesela bukit yang terjal. Di sana terlihat Gereja Ayam dalam tenangan. Hamparan Ladang Mbako subur terkenal.
Kudaki hati yang meranggas di antara jurang. Kau berdiri seumpama tebing. Berharap tangan ini meraih karang. Merayu sedih dan mengusap langkah terbimbing.
Kita bertemu di Curug Miri Ombo di mana gunung batu semayam. Tetesan air mata kuusap dalam tegukan. Belaian angin pegunungan semilir mengayam. Kau-aku saling buai bertukar kesejukan.
Alam semesta hanya ada kita. Pepohonan, cadas, sepi dan kedamaian. Selebihnya barisan hijau menghadang mata. Memaksa cerita tak ingin lambaian.
Ibnu Nafisah
Bantul, Sembungan, 02 September 2015
Comments
Post a Comment