DEDAR

(Ketika hati terasa panas)

Siang itu matahari kalap. Matanya nanar natap. Tembusi  Hati yang ratap.

Aku dikejar rasa bahang*. Turuti jiwa beringsang**. Demi sebuah cinta yang berbayang.

Amarah layaknya bara. Saling panggang di hati nara***. Lalu jadi debu di udara.

Di sinilah aku berteduh. Pohon rindang tempatku mengeluh. Yang daunnya serupa kubah galuh.

Memanggil jiwa haus cinta-Mu. Seumpama air tetesi rinduku. Obati dahaga kian meramu.

Catatan Kaki:
*panas dari api/suhu tubuh
**panas
***orang/manusia

Ibnu Nafisah
Kendari, 18 September 2015

Comments

Popular posts from this blog

Di Meja Makan

PANTUN BUJANGAN

Pelabuhan