CANDI BOROBUDUR

(Temukan aku yang menanti dirimu di sana)

Seharusnya aku tabah serupa pertapa di Candi. Meski angin dan debu bertiup kan tetap sendiri. Penghuni setia stupika purba kokoh berdiri.

Tak tergoda wisatawan yang selalu memuja. Lanskap Pegunungan Menoreh tak cukup palingkan doa. Kau hanya bercerita lewat relief di langkan karmawibhangga.

Bagiku kaulah Mandala sejati. Meski berpola rumit tapi kaulah semesta. Berundak-undak memberi arti. Meniupkan ruh di hati dan cinta.

Jika nanti mataku terpejam dan mengingat dirimu. Itulah diri yang sesungguhnya, serupa Kamadhatu. Saat bayangmu hilang di Nirwana, akulah Rupadhatu. Dan ketika aku menghilang bersama angin akulah Arupadhatu.

Jangan mencari aku yang tak lagi jelajah. Datanglah di Stupa ini karena aku arca Mudra. Bersikap sabar seindah teratai sempurnah. Menanti teguh dirimu selayaknya Dharmachakra Mudra.

Ibnu Nafisah
Bantul, Sembungan, Warung Yu Temu, 02 September 2015

Comments

Popular posts from this blog

Di Meja Makan

PANTUN BUJANGAN

Pelabuhan