BANDARA

(Kata sedih yang mengikuti kepergian)

Jangan pernah menatap mataku
Ada sendang bening
Airnya beku
Geming

Lirih
Arusnya netes
Mengikuti giri-giri
Dari umbul kian rembes

Sedih tak pernah lawat
Kapan harus datang
Seperti pesawat
Terbang

Mengangkasa
Membawa rasa
Serupa hantu menyapa
Takut mendesak selasar jiwa

Ketika sampai di muara
Hanya lambaian tangan
Tak bersuara
Berpandangan

Lalu
Kau-aku
Berbalik mengulang kaku
Masing-masing pergi berlalu

Ibnu Nafisah
Bandara Adi Sucipto, 03 September 2015

Comments

Popular posts from this blog

Di Meja Makan

PANTUN BUJANGAN

Pelabuhan