JEJAK KAKI
(Beberapa debu yang masih tertinggal)
Banyak jejak tertinggal di Yogya. Seperti debu lengket di telapak kaki. Saat menapaki jalan bernama namun tak kusebut jua. Seperti keringat yang meluber ketika mendaki.
Seumpama Pasar Ngasem, dengan latar belakang benteng yang rapuh. Pasar Niten hanya menimbun rasa masa lalu. Malioboro takkan pernah berhenti meniupkan ruh. Angkringan di mana saja apa saja hadir selalu.
Kau bagai gadisku yang memakai batik. Penuh corak, warna, alam dan bangunan yang antik. Semua terangkum pada deretan kampus dan candi masa purba. Memberi sejuta kenangan yang takkan terlupa.
Jika nanti yogya datang padamu segumpal rasa. Mengulang cerita jadi berita kita. Temukanlah aku pada jendela kota. Biarkan kita bermesraan selayaknya Rama dan Shinta.
Ibnu Nafisah
Asrama Pabaeng-baeng, Makassar, 04 September 2015
Comments
Post a Comment