GERIMIS

GERIMIS

Ia hanya ingin berjalan dalam rintik tanpa kritik sepanjang pandang
Menghentak kaki di tanah basah berharap resah terciprat dari sana
Celana berlumpur berlumur sesal pun kesal berkumpul menghimpun

Ia hanya ingin menjadi air usap mata yang kini mengalir
Bias di tembok putih hingga jingga lukanya ditebak duka
Lalu lumut turut menuntut tempat di dada yang sesak

Kali ini ia hanya ingin memaki meski suara hilang di udara
Teriak kencang dan lantang pada gerimis agar hati tak teriris
Memecah senyap membelah lenyap hilang menguap

Ia tak habis-habisnya jatuh ke bumi berdenting pada ranting
Tertawan dahan tertahan  daun agar tak terurai kata terbuai lara
Melewatkan waktu sendiri berdiri dalam diam terbawa angin hingga ke entah

Ibnu Nafisah
Kendari, 24 Maret 2016

Comments

Popular posts from this blog

Di Meja Makan

PANTUN BUJANGAN

Pelabuhan