LELAKI YANG MENCINTAI LANGIT
LELAKI YANG MENCINTAI LANGIT Aku mencintai langit yang berwarna kelabu meski terasa meragu merayu dirasa Kadang ambigu pada angin sepoi di sudut awan menyulut gundah dengan mudah Aku mencintai langit yang menjatuhkan air dari tiap jejaknya membasahi pohon, rumah, tubuh, juga bibir rahimmu Hingga kau mengandung melahirkan mendidik anak-anak hujan yang selalu ceria membanjiri halaman ilalang Aku mencintai semua tentang langit awan yang tak lagi cerah rintik menggelitik rembesan di sela-sela tembok bahkan genangan air di jalan berlubang yang kadang menciprat teriakkan Atau bahkan desahan di selokan, rintihan napasmu diriak arus yang kian menguning hingga aku terdiam bagai laut menampung segala gejolak amarah sungai Sungguh. Aku sangat--sangat mencintai langit, udara lembab, tetesan terakhir di ujung atap, bulir-bulir sembab yang kini merayap di lantai teras hatimu Karena hujan suram semalam menempel pada kaca jendela membentuk lelehan di wajah buram sang tirai hujan Seperti hari