SEBAGAI
Aku ingin menjadi angin yang tak lelah mengelus kelopak wangimu jika engkau sekuntum bunga di pagi hari
Menjadi mentari membagi hangatnya demi melihat engkau mekar pertama kali dari kuncupmu
Jadi embun yang jatuh bagai salju membentuk bulir-bulir air di tiap kelopakmu di sebuah pot di depan jendela seorang tua
Hujan yang akan membasahi dengan penuh kesyahduan di malam di taman ketika pagi itu orang lalu lalang kedinginan engkau tersenyum penuh kesegaran
Ijin kan aku memetikmu dengan santun lalu meletakkan di vas di meja ruang tidurku yang mungil hingga aku terlelap
Biarkan rambutku memutih dan kelopakmu berguguran karena waktu yang tak abadi dan kita yang setia
Biarkan saja aku menulis ini di selembar kertas surat dan menyelipkan di buku catatanmu saban hari hingga suatu ketika ia terjatuh dan membacanya dengan hati yang tak tentu
Karena mungkin saat itu akupun melihatmu tersenyum manis seperti bunga di taman di dalam hatiku
Bt: hbbt//D_24/04/2019
Comments
Post a Comment