IBUNDA RATUKU

IBUNDA RATUKU
Ketika mahkota di kepala hanyalah keringat yang menetes
Jubah kebesaran sekadar celemek basah berbau nan kusam
Istana dan singgasana tak ayal sebuah BTN berukuran 6x6 meter
Wilayah kekuasaan kita tampak halaman berumput hijau berpohon bunga sahaja
Masihkah engkau bertahan dalam hatimu
Menjadikan diriku Raja tanpa kerajaan dan kekuasaan
Penguasa tunggal di negeri yang tak lagi miliki rakyatnya
Pemilik kerajaan tanpa pengawal dan dayang-dayang pribadi
Kita hanyalah Raja dan Ratu di dalam istana yang tak dikenal khalayak ramai
Berpakaian mewah lagi gemerlapan namun tak mudah terlihat mata orang
Berharta emas dan berlian jua tak pula bernilai karena hanya batu belaka
Lalu Ibunda Ratuku masihkah engkau bersedia duduk di mahligai peraduan bersama aku, sang Rajamu.
Apapun jawabannya itu adalah perkataan yang indah;
Jika iya maka kita adalah penguasa di rumah kita sendiri dengan wilayah kekuasaan seluas rumah BTN dengan anak-anak memenuhi tiap jengkalnya
Jika tidak itu juga sesuatu yang baik karena engkau akhirnya sadar bahwa ada seseorang yang sedang bermimpi.
Bermimpi menjadi Raja dan Ratu di dunia di mana orang-orang banyak bermimpi_
Dunia.

22 November 2018
D_

Comments

Popular posts from this blog

Di Meja Makan

PANTUN BUJANGAN

Pelabuhan