PINTU
PINTU
Debu dan beku itulah takdir cintaku
Tak sanggup bergerak berderak tanpa hadirmu
Aku berdiri menyendiri di rumah tua ini
Bercat lusuh hingga luruh segala rintih
Inilah aku yang sebenarnya
Layaknya pintu pinta kau sebagai kuncinya
Membuka tabir tabur segala tabu yang meragu
Bebas tebas segenap ikat terbelenggu
Karena takdir telah tertafsir sejak dahulu
Aku ada untuk dibuka olehmu
Ibnu Nafisah
Kendari, 27 Januari 2016
Comments
Post a Comment