SUATU KETIKA
SUATU KETIKA
Pernah seketika ingin benar padamu
Ingin mengulang kata perkata dari bibirmu
Menjalani pelosok desa yang sengaja kau buat di dalam hatimu, untukku
Merenangi kembali ombak yang tercipta di antara kita
Atau sekadar menyingkirkan krikil tajam di pinggir jalanan kampung-kampung pedalaman jiwa
Bahkan bila mungkin bersamamu terbawa arus laut akhirnya
Namun itu tidak kulakukan
Hanya terdiam saat desa yang kau buat diterjang gelombang
Kau terseret jauh hingga hilang dan terlupakan
Lalu suatu ketika aku teringat tentang dirimu, air yang surut, desa dan krikil di jalan-jalan kampung, lalu kupikir itu hanya sebuah mimpi yang telah mengambang
Kendari, 10 September 2017
IBNU NAFISAH
Comments
Post a Comment