PERNAH SEKALI

PERNAH SEKALI

Pernah sekali tidak menghiraukan
Menutup mata mencoba melupakan
Berlari dan berlari dari segala pedih
Membawa berjuta-juta perih
Hingga kaki terseok terisap lumpur hidup
Tangan menggapai-gapai tak tertolong
Suara hanya bisu yang meletup
Gerakan sekadar jari menjentik melolong
Lalu karam aku dalamnya
Tersuruk aku puruknya
Pernah sekali tidak menghiraukan
Menutup mata memalingkan
Tapi aku tak sanggup melangkah
Bahkan tak mampu merangkak
Pernah sekali tak menghiraukan
Tapi membatu jadi kerangka
Bahkan debu tak sudi mendekap

Kendari, 10 September 2017
IBNU NAFISAH

Comments

Popular posts from this blog

Di Meja Makan

PANTUN BUJANGAN

Pelabuhan