Posts

Showing posts from June, 2020

PUAN SENDIRI

Image

AKU TAK TAHU

Image

ARTI CINTA

Image

AKU MENCINTAIMU

Image

TENTANG CINTA

Image

ARTI CINTA

Image

ANAK ADALAH KATA-KATA

Image

TENTANG TANGIS

Image

KETIKA ADA YANG MENYATAKAN CINTA

Image

ANAK EMBUN

Image

PADA SUATU PAGI

Image

PERI(H)AL RINDU

Image

saat hujan

Image
SAAT HUJAN (Bt : Habibati) Di hari-hari penghujan yang kadang bergemuruh di antara batang-batang pohon Mengibas daun selentik jemari penari dirintik yang monoton Kita masih memandang hujan melalui kaca jendela yang buram Berselimut lenganmu di dadaku layaknya kapal yang telah karam Kita hanya memperhatikan dedaunan memukul kaca jendela tanpa henti Atau air jatuh bergemuruh terbawa arus sungai  yang mengalir dalam hati Kendari, 11 Juni 2020 

SAAT HUJAN

Image
SAAT HUJAN (Bt : Habibati) Di hari-hari penghujan yang kadang bergemuruh di antara batang-batang pohon Mengibas daun selentik jemari penari dirintik yang monoton Kita masih memandang hujan melalui kaca jendela yang buram Berselimut lenganmu di dadaku layaknya kapal yang telah karam Kita hanya memperhatikan dedaunan memukul kaca jendela tanpa henti Atau air jatuh bergemuruh terbawa arus sungai  yang mengalir dalam hati Kendari, 11 Juni 2020

MENUNTUN PENAT

Image
MENUNTUN PENAT (Bt : Habibati) Ada serangga berdengung menyayat dari balik pohon yang tak ingin pergi Suara angin berkesiur di ranting paling tinggi Ada yang duduk saja mendengar alam di depan rumahnya Sembari mengagumi gurauan kupu pada kelopak bunga Ia hanya ingin menjadi kata-kata dalam selembar surat Sebuah kalimat yang ingin dikirim pada sebuah alamat Atau mencari ke dalam puisi tentang sesuatu yang lama ia baca dibalik koma Lalu membentur-benturkan jemari pada catatannya Namun akhirnya ia memilih bergelung di dada kekasihnya Yang kini mengusapnya perlahan seraya menuntun penat di matanya Kendari, 11 Juni 2020

MENJELMA SENJA

Image
MENJELMA SENJA (Bt : Habibati) Sore ini kita hanyalah secercah senja di langit bianglala Aku membayangkan kita menjadi cakrawala Di punggungmu berlangit biru masih ingin kugantungkan tubuhku yang seputih awan mengambang seumpama kapas Menyelami luasnya ruang yang belum sempat kubaca menelaah kata perkata membingkai angkasa dengan awas Tak ingin waktu cepat berlalu  Tak ingin lepas lekas jadi dahulu Biarkan semburat sinar emas berarak ibarat kita yang menuju ke Barat Mengarungi samudera luas dengan burung-burung terbang di udara dan lupa mendarat Lalu sore yang penuh rahasia memerah perlahan menanjak Seperti kita yang masih berpelukan tak pernah ingin beranjak  Kendari, 11 Juni 2020

BERNAPAS DI TELINGAKU

Image
BERNAPAS DI TELINGAKU (Bt : Habibati) Sepagi ini kita hanya tumpukan kain kusut di atas ranjang Aku adalah sarung yang terkoyak lemas oleh malam yang panjang Sementara engkau hanyalah sebentuk selimut hangat  Seakan menjangat tubuhmu yang berkeringat Merasakan renyut jantung yang berdetak tiap detik Helaan napas yang terhembus pelan di wajah kian menggelitik Suatu waktu aku ingin menjadi handuk lembab di kepalamu bergelung manja mencoba menafsir buah pikiran yang bersarang di sana Atau sesekali menjadi bulir-bulir air yang tergelincir licin di kulit putihmu terserap jubah mandi yang entah kemana Aku bisa menjadi apapun pagi ini, tapi aku hanya ingin mendengar engkau bernapas ditelingaku Pelan dan syahdu_ Kendari, 09 Juni 2020

GADIS DI TANAH RANTAU

Image
GADISKU DI TANAH RANTAU (Bt : YS) Sauh telah lepas layar telah terkembang Perahu tertiup angin terbawa pergi Oh gadisku si juwita sejuta kembang Berkelana di tanah rantau amsal elegi Rindu hanya selembar udara yang kuhirup Terasa penuhi dada yang kian hari kian hidup Ada ruang kosong yang menghimpit di dasar bukit Seekor burung yang sayapnya tercerabut dan menjengit Di langkahmu selalu ada doa yang terlintas Jejak-jejaknya membayang dan membekas Beribu harapan terurai bah sanjak Mengarungi bumi tempatmu berpijak Engkaulah Euphorbia yang tumbuh tanpa air Kelopakmu bermahkota duri laksana penarung Warnamu akan selalu cerah meski tanahmu tak berair Karena engkaulah gadisku yang hidup bagai petarung Kendari, 08 Juni 2020

SANG KIJANG

Image
SANG KIJANG (Bt : MLYD_MR) Lelakiku adalah kijang jantan Berlari di padang ilalang Nembus semak dan hutan Mengejar mentari tak hendak pulang Anak lelaki itu tidur beralas jerami Beratap langit berbintang Berselimut angin menemani Terlelap di tanah rantau yang jalang Dalam rindu yang kutitipkan Merpati yang terbang liar Sebuah doa setiap hari kupanjatkan Moga berjaya dan bahagia di luar Lelakiku, si kijang jantan Teruslah berlari Hapus keringat yang kelelahan Karena esok selalu bermentari Kendari, 20 Mei 2020 d4nosaurus

SERIBU PUISI BUAT HABIBATI

Image
SERIBU PUISI BUAT HABIBATI Ribuan miliar rintik hujan yang datang di denting ranting dedaunan halaman hatimu adalah aku yang mencoba meraba resahmu saat kemarau kemarin Menelusuri setiap jengkal hijaumu; memberi basah membangkitkan aroma patrikor pada setiap gelisah tanah yang tak sempat mengering di jiwamu Ribuan kali semilir angin menggugah kelopak merahmu merupakan aku yang selalu datang menggoda merayu benang sari yang engkau selipkan malu-malu di rambut mayangmu Tanpa engkau ketahui ribuan puisi yang tercipta untukmu adalah aku yang berwujud kata-kata yang engkau letakkan di lidah, sematkan di hati lalu dengan senyuman engkau membawanya tidur ke dalam mimpimu  Dalam ribuan puisi yang tercipta akan ada engkau di setiap bait-bait kata; engkau akan menemukan dirimu bah ratu di tiap deretan barisan syair; tanpa engkau sadari engkaulah alasan puisi itu tercipta Engkaulah puisi itu dan akulah kalimat yang akan merangkai kata-kata; karena engkau tercipta hanya untuk diriku Ke

AKU SELALU MENCINTAIMU

Image
AKU SELALU MENCINTAIMU (Bt : Habibati) Aku selalu mencintaimu meski tak mudah untuk mengucapkannya seperti air yang diam-diam membasahi pepohonan tanpa kata ia hilang terserap akar pohon itu Aku selalu mencintaimu meski tak mudah kukatakan sebagaimana mentari yang tercurah penuh kehangatan di pucuk-pucuk hijau pepohonan menyesap ke dalam dedaunan pohon itu Kendari 07 Juni 2020

HUJAN HARI INI

Image
HUJAN HARI INI (Bt : Habibati) Tak ada yang lebih kucintai selain hujan hari ini dibiarkan rahmatnya berjatuhan di atas tanah yang merana-mendamba Dibuatnya kita berjarak hingga benih kasih tumpat di dasar telaga jiwa yang dahaga Diluapkannya segala resah agar gigit-menggigil dari pangkal sulbi yang rentan berdenyut mendera Tak ada yang lebih indah dari hujan hari ini tak jua ia redakan air yang merintik di atas atap sebelum meluap di bibir sun gai rinduku Kendari, 05 Juni 2020

PADANG ILALANG

Image
PADANG ILALANG (Bt : Habibati) /1/ Bau ilalang terbawa angin Sinar hangat kawin Di sabana itu terjalin /2/ Ada yang diam-diam Membaca deru alam Bah pohon penerjemah kalam /3/ Sepasang senyum Di bibir malu-malu terkulum "Engkaulah bunga ilalang itu," katanya, ada rona merah di pipi yang ranum /4/ Dandelion terbang  Sebagian jatuh melayang Menyerbukan cinta di Padang /5/ Ada yang mekar Sepasang burung di sangkar Bunga terangkai pada ilalang belukar /6/ Langit cerah Awan putih mengarah Udara musim panas tercurah Kendari, 03 Juni 2020

SECANGKIR KEHANGATAN

Image
SECANGKIR KEHANGATAN (Bt : Habibati) Kubayangkan engkau secangkir jahe, serai dan gula merah hangat Dan akulah ceruk tempatmu berada; di kamar kita yang penuh semangat Bibirku menenggakmu tak habis-habisnya Penuhi geronggang leherku yang dahaga tak puas-puasnya Bila mungkin engkau secangkir racun yang sangat mematikan Akulah penawar yang membuatmu hidup lebih menggairahkan Hingga kita mati berkali-kali tanpa pernah terbangun lagi Lalu secangkir jahe yang hangat membangunkan kita di suatu pagi Kendari, 04 Juni 2020

SEPERTI HANTU

Image
SEPERTI HANTU (Bt : Habibati) Suatu ketika aku hanya bayang dari tubuhmu yang bergerak lincah di dapur Lain waktu aku ingin menjadi lambaian rambut di pipimu yang tak berpupur Mencium aroma tubuhmu yang menyatu dengan udara  Atau sekadar membelai wajahmu meski tanpa suara Lalu tiba-tiba aku ingin menjadi seperti hantu  Seperti engkau yang datang diam-diam di pikiran tanpa permisi menghuni otakku yang beku Kendari, 05 Juni 2020

NUSA INDAH

Image
NUSA INDAH (Bt : Habibati) Akulah si Nusa Indah Pandangilah aku dengan kekaguman Berbahagialah dengan warnanya Atau rimbunnya daun yang menghijau Cintailah aku sebagaimana kekupu datang menghiasi rentang rantingku Atau burung menjadikan aku rumah yang hangat bagi tubuhnya yang kedinginan Seperti hujan yang selalu memeluk erat tak ingin pisah di malam yang sepi Atau angin yang selalu menggoda pucuk muda ketika rindu menghantuinya Cintailah aku seperti matahari pagi yang datang dengan malu-malu dan pulang dengan ragu-ragu Atau serangga yang hanya mendengung lirih; ribang cabang yang berkelak-kelok demi keteduhan di suatu siang yang hangat Kendari, 05 Juni 2020

JEMBATAN

Image
JEMBATAN (Bt : Habibati) Sepanjang jalan ini adalah hatiku yang berurai tanpa ujung Engkau bisa menjejakkan kaki walau sekadar berkunjung Aku 'kan jelma amsal jembatan kayu yang kokoh bagimu 'tuk melangkah ke depan Di antara pohon bakau yang rindang dengan bunga berkelopak delapan Engkau pun bisa menjadi daun kering merangkai kata demi kata yang jarang Sebagaimana penghuni hati yang sepi karena tak mudah di lalui orang Sepanjang jalan ini adalah milikmu; tempat kita bertemu Dan engkaulah satu-satunya daun yang kuinginkan hadir bertamu Kendari, 03 Juni 2020

MENJADI GELAP

Image
MENJADI GELAP (Bt : Habibati) Entah mengapa malam ini aku ingin menjadi gelap  Mungkin karena engkaulah samar sinar yang jatuh di daun jendela dan mengendap Agar aku bisa membacamu dengan cahayamu yang redup; menjadi secercah rindu yang selalu hidup Atau engkau lebih bermakna di mataku; karena engkaulah satu-satunya sinar yang nyata dalam gelapku Kendari, 02 Juni 2020