DUKA
Duka Mengapa harus ada duka Ada yang terluka, Darah tersayat Menyayat Perih Terasa nyerih Tertusuk amarah dendam Membasahi segenap diri meredam Bukannya kita seorang samurai Sehabis perang terlerai Hanya tersenyum Terkulum "Hebat" Ucapmu sekelebat Sementara cairan memerah Membasahi hakama tanpa nyerah Lalu berjanji mengulang kembali Bertemu saling menanti Menunggu mati. Lagi. Tidak. Kau - Aku Hanyalah mata pedang Berharap menebas pantang meradang Mengeliat sekelebat terpaku seketika Akhirnya kesadaran datang Membawa lara Tersarang Kalah. Sebagaimana samurai Tertatih-tatih jatuh berderai Pulang membawa luka bersalah KDI/18/01/2018