Mukadima
Kita terbangun pada halaman pertama kamasutra Meringkuk dlm aliran darah Seirama kejaran nadi Aliran sungai darahku darahmu berdesir Menjengkaumu hingga ke laut Samudera tanpa batas Timbul tenggelam Mati terkubur bersamamu Lalu karam dipuingpuing rasa Kita masih saja mati Dalam satu peti batu Seakan kita menyatu Dan tanah membumikan kita (Mukadima, 12 Maret 2014)